[LAB 7] : KONFIGURASI WIRELESS HOTSPOT DI MIKROTIK

Assalamualaikum WR WB

Selamat malam, pada kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan dan mempraktikan konfigurasi wireless hostpot yang berada didalam Router Mikrotik.

Perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah teknologi wireless. Dimana teknologi tersebut dapat meminimalisir penggunaan kabel, sehingga bisa menghemat biasa instalasi. Teknologi wireless menggunakan gelombang radio/elektromagnetik untuk mentransmisikan sebuah informasi/data.


Router Mikrotik memang merupakan router yang memiliki fitur-fitur yang lengkap. Salah satunya fitur yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah hotspot gateway. Hotspot digunakan untuk memberikan layanan internet maupun intranet pada area publik dengan media kabel maupun wireless. Ketika membuka halaman web, maka akan muncul form untuk login. Dengan demikian user/klien yang ingin berinternet hanyalah user/klien yang sudah terdaftar saja. Penggunaan akses hotspot yang digunakan akan dihitung berdasarkan waktu (time based) dan data download-upload (volume based).

Perlu diingat, access point harus diset dalam mode bridge karena hanya bertindak sebagai bridging seperti layaknya switch. Selain itu DCP pada access point juga harus dimatikan, karena klien akan mendapat DHCP dari router mikrotik.

Konfigurasi Awal

IP Address


IP Route


IP DNS


NAT


Konfigurasi Hotspot

Untuk mengkonfigurasikan hotspot didalam mikrotik, bisa dengan menggunakan perintah ip hotspot setup didalam terminal mikrotik, seperti berikut :




Penjelasan :

  • hotspot interface merupakan interfaces yang menuju ke client/jaringan LAN, dimana nanti diinterface tsb akan diaktifkan fitur hotspot.
  • local address of network merupakan alamat IP dari interfaces ether2, yang nantinya akan menjadi gateway diipconfig client
  • address pool of network merupakan pool IP yang akan didistribusikan ke client dijaringan lokal
  • select certificate none saja
  • ip address of smtp server 0.0.0.0 saja
  • dns server merupakan ip dns yang nantinya akan menjadi ip dns si client
  • dns name merupakan nama alamat si hotspot apabila sudah aktif
  • name of local user merupakan user yang nantinya digunakan untuk login kedalam hotspot. 
Setelah itu didalam winbox pilih IP > Hotspot > Service Profile > pilih hsporf1. Setelah itu Klik kemudian pilih Login > uncek Cookie > apply > OK. 


Konfigurasi tersebut digunakan apabila user telah selesai/logout, cookie akun yang digunakan user tadi tidak di simpan oleh router mikrotik. Jadi apabila user telah logout harus memasukan kembali akunnya kembali. 

Verifikasi Konfigurasi

Setelah selesai melakukan konfigurasi, disisi client ip addressnya coba untuk di obtainkan. Karena akan mendapatkan IP address dari router mikrotik.


Kemudian buka web browser, dan lihat apakah ada halaman login hotspot dari mikrotik.


Kemudian coba masukan user dan password yang tadi telah dimasukan. Setelah login baru bisa surfing kembali didalam internet. 



Menambahkan User/Pengguna Hotspot

Seperti yang dijelaskan tadi, Penggunaan akses hotspot yang digunakan akan dihitung berdasarkan waktu (time based) dan data download-upload (volume based). Disini saya akan membuat 2 buah user, dimana user 1 berdasarkan time-based dan user 2 berdasarkan voluma-based. 

Time-Based


User diatas diberi nama bambang dengan limit waktu sebanyak 30 Menit. 

Voluma Based


User diatas diberi nama parman dengan limit kuota total sebanyak 3000000 (3GB).

Demikian Penjelasan dan praktik bagaimana membuat wireless hotspot didalam router mikrotik. Semoga materi yang saya berikan bisa bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. 

Wassalamualaikum WR WB

Refrensi

Wahana Computer, 2014, Mudah Belajar Mikrotik Menggunakan Metode Virtualisasi, Yogyakarta, ANDI

Moch. Linto Herlambang & Aziz Catur L. 2008. Panduan lengkap Mikrotik RouterOS. Yogyakarta. ANDI

Rendra Towidjojo. 2013. Mikrotik Kungfu Kitab 1. Jakarta. Jasakom

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Shell Prompt

Pengertian File dan Direktori pada Linux

[Lab 29] : Konfigurasi Basic NAT Overload (PAT)