[Lab 23] : Konfigurasi Basic Redistribution OSPF dan RIP

Assalamualaikum WR WB

Selamat malam, kali ini saya akan menerangkan tentang redistribution pada routing protocol yang ada. Setelah kemarin sudah membahasa ke 3 routing dinamik yaitu, RIP, OSPF dan EIGRP. Pada kesempatan kali ini saya ingin menggabungkan beberapa routing dinamik dalam 1 topologi dalam threat ini saya menggunakan OSPF dan RIP.

Pengertian Redistribtion Route

Redistribution route merupakan proses menggabungkan dua atau lebih routing protocol untuk disatukan kedalam sebuah topologi atau network yang sama. Redistribution route biasanya digunakan apabila terjadi sebuah perubahan network, migrasi network, atau penggabungan network. 

Dalam melakukan redistribution route terdapat beberapa hal yang harus diingat untuk melakukan konfigurasi, yaitu :
  • Routing protocol menerima redistribution route sebagai external route.
  • Route hanya bisa diredistribute dengan router yang menjalankan 2 buah routing protocol.
  • Sangat memungkinkan untuk meredistribute 2 buah proses atau AS yang berbeda.
  • Static dan connected route bisa juga dilakukan redistribute.
  • Hanya rute yang terdapat pada routing table yang akan di redistribute.
  • Ketika melakukan redistribute, harus memastikan metric yang kompatible. Karena setiap routing protocol memiliki metric yang berbeda-beda, RIP menggunakan hop count, OSPF menggunakan cost, dan EIGRP menggunakan K-Values
Topologi


Pada topologi diatas saya menggunakan 3 buah router 2911, 2 buah switch 2960, dan 2 buah PC. Router2 akan bertindak sebagai router yang akan melakukan redistribution. Berikut sususan IP address tiap router :

Router1 :
  • se0/0/0 : 10.10.10.1/24
  • gig0/0 : 192.168.1.1/24
  • loopback0 : 100.100.100.99/24
Router2 :
  • se0/0/0 : 10.10.10.2/24
  • se0/0/1 : 11.11.11.1/24
  • loopback0 : 100.100.100.100/24
Router3 :
  • se0/0/0 : 11.11.11.2/24
  • gig0/0 : 192.168.2.1/24
Konfigurasi 

Router1 

IP Address :



OSPF :


Konfigurasi diatas untuk mengaktifkan routing protocol ospf di router1.

Router2 

IP Address :



OSPF :


Konfigurasi diatas untuk mengaktifkan routing protocol OSPF pada router2

RIPv2 :


Konfigurasi diatas digunakan untuk mengaktifkan routing protocol RIP pada router2

Router3 

IP Address :


RIPv2 :


Konfigurasi diatas digunakan untuk mengaktifkan routing protocol RIP pada router2

Setelah melakukan konfigurasi IP Address dan routing protocol pada tiap-tiap router, sekarang saatnya untuk malekukan redistribution route. Konfigurasi ini dilakukan d router2, karena router2 adalah router yang menjalankan 2 buah routing protocol. 


Konfigurasi diatas digunakan untuk menggabungkan routing protocol OSPF kedalam routing protocol RIP. OSPF 10 merupakan proses ID dari routing OSPF di router1 dan router2, sedangkan metric 5 untuk mensetting hop count rip adalah 5, karena metric default RIP adalah infinity kalau metric tidak disetting maka redistribution akan gagal. 


Konfigurasi diatas adalah untuk menggabung RIP kedalam OSPF. rip subnets digunakan untuk menunjukan kalau RIP yang digunakan adalah versi 2 yaitu classless, apabila hanya rip saja maka router akan menganggap RIP sebagai classful yang artinya sebagai RIP versi 1. 

Verifikasi 

Untuk melakukan verifikasi pada konfigurasi redistribution route diatas, bisa menggunakan perintah show ip route  untuk melihat routing tabel masing-masing router. 

Router1 


Terlihat network 11.11.11.0/24 dan network 192.168.2.0/24 terdetect oleh router1 dengan rute via 10.10.10.2 dengan label O yang artinya menggunakan routing OSPF.

Router3


Terlihat network 10.10.10.0/24 dan network 192.168.1.0/24 terdetect oleh router1 dengan rute via 11.11.11.1 dengan label R yang artinya menggunakan routing RIP.

Test Konektiviti PC Client

Setelah melakukan konfigurasi dan verifikasi, saatnya untuk melakukan test konektivitas antar PC client. 


Terlihat PC0 dan PC1 sudah bisa terhubung satu sama lain, dengan indikasi PC1 mereply ping dari PC0. 

Penutup 

Demikian penjelasan saya untuk konfigurasi redistribution route OSPF dan RIP. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca semua. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. 

Wassalamualaikum WR WB

Refrensi :
  • Rene Monelar, How to Master CCNP
  • http://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/ip/enhanced-interior-gateway-routing-protocol-eigrp/8606-redist.html

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Shell Prompt

Image
Assalamualaikum WR WB Kali ini saya akan menjelaskan tentang apa itu Shell Prompt yang ada di Linux. Mungkin kalian sudah pernah mendengar istilah Command Prompt yang ada di Windows. Command Prompt pada windows berfungsi untuk menterjemahkan perintah yang kita berikan atau yang kita ketikan sehingga bisa melakukan tugas sesuai perintah yang kita ketikan.  Begitu juga Shell Prompt yang ada pada Linux, yang berfungsi untuk menterjemahkan perintah yang diberikan dari prompt dan juga dapat digunakan sebagai bahasa pemrograman atau melakukan sekumpulan perintah yang dibaca dari suatu file. Menjalankan Shell Prompt Untuk mengakses Shell Prompt caranya adalah klik Application > Accessories > Terminal. Atau bisa juga dengan menggunakan shortcut pada keyboard yaitu Ctrl + Alt + T. Shell Bash Bash merupakan suatu command language, yang memungkinkan Anda mengontrol eksekusi program. Bourne shell juga merupakan programming language, yang memungkinkan Anda un
Read more

[Lab 29] : Konfigurasi Basic NAT Overload (PAT)

Image
Assalamualaikum WR WB Selamat siang, pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan penbahasan sebelumnya yaitu mengenai NAT. Setelah kemarin sudah membahas Static nat dan Dynamic nat, kali ini saya akan menjelaskan tentang konfigurasi dari NAT Overload. Berikut ulasannya  Pengertian NAT Overload (PAT) NAT Overload biasa juga di sebut dengan PAT atau Port Address Translation. PAT sebenarnya merupakan penyempurnaan dari dynamic nat. PAT ini digunakan ketika porsi dari IP public (inside global) lebih sedikit dari IP private (inside local), jadi satu IP public bisa digunakan oleh beberapa IP private secara bersamaan.  Tetapi penggunaan PAT sangat memakan resource dari router yang menggunakannya. Bayangkan sebuah entri NAT tunggal memakan resource sebanyak 160 bytes, dan apabila ada 65535 entri maka memori atau resource router akan terpakai sebanyak 10 mega bytes. Untuk itu disatu sisi penggunaan PAT memiliki kelebihan dan juga memiliki kekurangan.  Topologi Pa
Read more

Pengertian File dan Direktori pada Linux

Image
Assalamualaikum WR WB Setelah kemarin saya telah menulis tentang pengertian Shell Prompt pada Linux, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan file dan direktori yang terdapat pada linux. Di linux juga terdapat file-file dan direktori-direktori seperti halnya sistem operasi Windows yang di produksi oleh Microsoft. Akan tetapi terdapat beberapa perbedaan yang antara struktur direktori linux dan windows. Untuk lebih jelaskan mari simak penjelasannya berikut. Pada dasarnya struktur direktori yang ada pada Linux sama dengan struktur direktori pada windows, yaitu menggunakan konsep tree terbalik. kita tahu struktur direktori tertinggi yang ada pada sistem operasi Windows ialah direktori C:/>. Namun dilinux direktori tertinggi ialah direktori root atau akar yang biasanya dilambangkan dengan simbol / pada shell prompt yang ada pada Linux. berikut adalah gambaran dari sususan direktori yang ada pada Linux : Direktori Utama pada Linux /                  
Read more