[Lab 20] : Konfigurasi Basic OSPF Single Area

Assalamuaalaikum WR WB

Selamat malam, pada kesempatan kali ini saya akan menerangkan tentang jenis lain dari routing dinamik. Telah kita ketahui routing dinamik merupakan proses pemilihan rute untuk dilewati oleh packet dengan menggunakan algoritma2 routing protocol. Pada kesempatan kali ini saya akan menerankan konfigurasi routing dinamik yang bernama OSPF. 

Pengertian OSPF

OSPF merupakan routing protocol yang menggunakan algoritma link-state (djikstra). Algoritma ini didesain untuk efisiensi pengiriman pada saat update informasi routing, dimana OSPF hanya akan mengirim update apabila terjadi perubahan informasi saja. 

Komunikasi OSPF berdasarkan router tetangga yang berada dekat dengan router yang menjalankan OSPF. OSPF membentuk hubungan dengan router tetangganya menggunakan sebuah protocol yang bernama hello protocol. protocol tersebut memiliki sebuah packet kecil yang bernama hello packet yang berfungsi untuk memberi tahukan apakah router tetangganya valid/tidak valid. Hello packet menggunakan alamat multicast 224.0.0.5 untuk non DR-BDR dan 224.0.0.6 untuk DR-BDR. 

DR-BDR merupakan router pusat yang akan menjadi sumber informasi routing update untuk setiap router yang ada pada jaringan OSPF. Dalam jaringan skala kecil atau single area pemilihan DR-BDR jarang digunakan, DR-BDR biasa digunakan dalam jaringan skala besar atau multi area. Dalam jaringan OSPF setiap router akan mengirimkan setiap informasi update menuju router DR-BDR, setelah DR-BDR memnerima informasi tersebut baru router DR-BDR mengirimkan informasi tersebut kesetiap penjuru jaringan OSPF yang ada. Ini digunakan agar lebih tersetruktur dan rapih. 

Pemilihan DR dan BDR berdasarkan router ID yang ada, biasanya OSPF akan melihat dari ip loopback pada masing-masing router. IP loopback yang bernilai tinggi maka akan menjadi DR dan BDR. Jika ip loopback tidak digunakan makan yang digunakan sebagai router ID adalah IP fisik dari router tersebut. 

Didalam routng OSPF terdapat beberapa media yang bisa meneruskan informasi OSPF, yaitu :
  • Broadcast Multiaccess
  • Point-to-point
  • Point-to-multipoint
  • Non Broadcast Multiaccess
Terdapat 5 proses OSPF untuk bisa saling bertukar informasi routing, yaitu :
  • Membentuk adjcency router
  • Memilih DR dan BDR bila diperlukan
  • Mengumpulkan state-state jaringan
  • Memilih rute terbaik
  • Mengupdate informasi routing
OSPF memiliki beberapa tabel untuk menunjang kinerja routing yang sedang running, yaitu :
  • Routing Table : Table ini berisikan informasi rute-rute untuk mencapai router lain/network lain.
  • Adjencency Table : Table ini berisi semua router tetangga.
  • Topologi Table : Table ini berisikan informasi tentang router yang ada dalam satu area/jaringan yang sama. 
Syntax Konfigurasi OSPF

Single Area :

# router ospf proses_ID
# network net_add wildcard_mask area_ID

NB :
  • Proses ID menunjukan identitas proses ospf yang berlangsung. Proses ID dimulai dari 1 hingga 65.353.
  • Wildcard mask merupakan kebalikan dari subnetmask, contoh : 255.0.0.0 -> 0.255.255.255.0 
Topologi


Topologi diatas menggunakan 2 buah router 2911, 2 buah switch 2960, dan 2 buah PC. Berikut pembagian IP pada tiap router :

Router0 :
  • se0/0/0 : 10.10.10.1/24
  • gig0/0 : 192.168.1.1/24
  • loopback0 : 100.100.100.100/24
Router1 :
  • se0/0/0 : 10.10.10.2/24
  • gig0/0 : 192.168.2.1/24
  • loopback0 : 100.100.100.99/24
Konfigurasi 

Router0 :

IP Address :



OSPF :


Konfigurasi diatas menunjukan bahwa router0 menggunakan ospf dengan proses ID 10 dan Area ID 0. Nilai 0.0.0.0 menunjukan 255.255.255.255 dimana ospf hanya membaca 1 IP address yaitu 10.10.10.1 dan 192.168.1.1.

Router1 :

IP Address :



OSPF :

Konfigurasi diatas menunjukan bahwa router0 menggunakan ospf dengan proses ID 10 dan Area ID 0. Nilai 0.0.0.0 menunjukan 255.255.255.255 dimana ospf hanya membaca 1 IP address yaitu 10.10.10.2 dan 192.168.2.1.

Verifikasi 

Dalam melakukan verifikasi dari konfigurasi OSPF bisa menggunakan beberapa perintah sebagai berikut :

Router0 

show ip route


Perintah diatas menunjukan bahwa rute untuk menuju 192.168.2.0/24 bisa via 10.10.10.2 yang ditunjukan dengan lable O (OSPF).

show ip protocol 


Hal yang terpeting dari output diatas adalah kita bisa mengetahui proses ID dan area ID yang digunakan. Serta bisa mengetahui informasi network apa saja yang dimasukan kedalam routing proses. Serta informasi tentang router adjencency di routing information source. 

show ip ospf


Perintah show ip ospf juga berguna untuk memverifikasi konfigurasi. Sebagian besar output berada diluar dari lingkup CCNA, Terdapat beberapa informasi seperti Router ID, informasi area yang terkait, dan lain-lain.

show ip ospf interface


Dalam output dari perintah show ip ospf interface, Anda akan mendapatkan banyak informasi mengenai interface yang ikut berpartisipasi dalam routing OSPF serta segmen jaringan disetiap antarmuka yang terkait. 

show ip ospf neighbor


Pada output diatas terlihat routerID dari router1 dimana router1 merupakan router tetangga dari router0. Perintah diatas bisa memperlihatkan prioritas, state, dead time, alamat IP, dan Interface.

show ip ospf database


Dari output diatas bisa terlihat 2 aspek mengenai area yang terhubung dengan router dan jumlah link yang bisa diketahui router dalam satu area. 

Router1

Untuk melihat verifikasi dari router1 bisa menggunakan perintah yang sama pada router0. 

Test Konektivitas PC Client

Setelah melakukan konfigurasi dan melakukan verifikasi, saatnya untuk melakukan test konektivitas antar 2 client yang berbeda network. Disini PC0 akan melakukan PING menuju PC1 


Apabila terdapat balasan/reply dari PC1 maka konfigurasi OSPF telah berhasil dilakukan. 

Penutup

Demikian penjelasan saya mengenai konfigurasi routing dinamik OSPF single area. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca semua. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. 

Wassalamualaikum WR WB

Refrensi :
  • Rene Monelar, How to Master CCNA
  • Sikandar, CCNA Notes

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Shell Prompt

Pengertian File dan Direktori pada Linux

[Lab 29] : Konfigurasi Basic NAT Overload (PAT)