[Lab 17] : Konfigurasi Basic Static Route

Assalamualaikum WR WB

Selamat malam, pada kesempatan kali ini saya akan menerangkan tentang konfigurasi dari static route. Untuk lebih jelas tentang apa itu static route mari simak penjelasannya berikut. 

Pengertian Static Route

Routing merupakan sebuah proses dimana router menentukan rute tujuan dari sebuah packet ke jaringan yang dituju. Terdapat 2 cara agar router dapat menentukan rute tujuan, yaitu dengan dynamic route dan static route. Static route merupakan sebuah metode dimana seorang network engineer secara manual memasukan/menambahkan tiap routing kedalam routing table. Routing table tersebut adalah kumpulan dari rute yang ada didalam sebuah jaringan, yang nantinya apabila sebuah router akan mengirim sebuah packet, maka router akan melihat rute tujuan packet didalam routing table tadi. Untuk dynamic route kita akan membahas dilain kesempatan. 


Didalam static route memiliki beberapa keuntungan dan beberapa kelemahan, yaitu :

Keuntungan :
  • Beban dari CPU router tidak terlalu berat, karena tidak memakan resource yang besar.
  • Lebih aman karena hanya seorang nerwork engineer yang bisa mengontrol rute mana yang akan dilewati oleh sebuah packet.
Kelemahan :
  • Seorang nerwork engineer harus mengetahui seluruh rute didalam jaringan. Dimana yang kita ketahui ada banyak rute yang bisa dilewati oleh packet didalam internet.
  • Setiap perubahan rute harus di konfigurasi secara manual, dan itu memakan waktu.
  • Dalam skala jaringan yang besar, penggunaan static route bisa menjadi tidak termanage dengan rapih.
Didalam konfigurasi static router terdapat 2 jenis konfigurasi, yaitu :
  • Menggunakan interface next-hop
  • Menggunakan ip address nex-hop
Next-hop adalah sebuah istilah untuk sebuah interface/ip address yang terhubung secara langsung antar 2 buah router. Untuk lebih jelas bisa melihat gambar berikut :

Asumsikan saya akan mengkonfigurasi static route di router4, maka yang menjadi next-hop nya adalah interface/ip address dari router5. 

Topologi 


Kali ini saya menggunakan topologi seperti diatas, saya memakai router 2911 sebanyak 3 buah. Dimana setiap perangkat memiliki ketentuan sebagai berikut :

Router0 :
  • Interface se0/0/0 : 10.10.10.1/24
  • Interface se0/0/1 : 11.11.11.1/24
  • Interface gig0/0 : 192.168.1.1/24
Router1 : 
  • Interface se0/0/0 : 10.10.10.2/24
  • Interface se0/0/1 : 12.12.12.1/24
  • Interface gig0/0 : 192.168.2.1/24
Router2 :
  • Interface se0/0/0 : 11.11.11.2/24
  • Interface se0/0/1 : 12.12.12.2/24
  • Interface gig0/0 : 192.168.3.1/24
Konfigurasi 

Router0 :

Konfigurasi IP Address :


Konfigurasi Static Route :


Router1 :

Konfigurasi IP Address :


Konfigurasi Static Route :


Router2 :

Konfigurasi IP Address :


Konfigurasi Static Route :


Verifikasi 

Untuk melakukan verifikasi bisa menggunakan perintah "show ip route". 

Router0 :



Router1 :


Router2 :


Lakukan percobaan pingdari PC0 menuju PC2 dan PC4.

ping PC0 menuju PC4

ping PC0 menuju PC2

Apabila berhasil melakukan ping maka konfigurasi telah berhasil. :)

Demikian penjelasan saya tentang static route. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca semua. Atas perhatiannya terima kasih. 

Wassalamualaikum WR WB

Refrensi :
  • Rene Monelar, How to Master CCNA
  • Sikandar, CCNA Notes

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Shell Prompt

[Lab 29] : Konfigurasi Basic NAT Overload (PAT)

Pengertian File dan Direktori pada Linux