[Lab 16] : Spanning Tree Protocol

Assalamualaikum WR WB

Selamat siang, pada kesempatan kali ini saya akan menerangkan tentang protocol yang sangat berguna untuk menangani frame looping yang terjadi diswitch. Untuk lebih jelas protocol apa yang digunakan ? bagaimana cara kerjanya ? dan apa manfaatnya, berikut dibawah ini ulasannya.

PENGERTIAN SPANNING TREE PROTOCOL

Pada awal perkembangan jaringan komputer terdapat sebuah problem dimana frame data melakukan looping terus menerus. Itu terjadi karena terdapat kabel redudancy yang menghubungkan 2 buah switch yang sama. 

Untuk menanggulangi halitu IEEE membuat standar baru yaitu 802.1d yang dikenal dengan Spanning-Tree Protocol. STP bekerja dengan memblokir link/kabel yang berlebihan pada switch. Dengan begitu frame looping pada switch bisa ditanggulangi. 

Didalam STP terdapat beberapa istilah yaitu :

  • Bridge ID = Merupakan ID yang digunakan untuk menentukan Root Bridge  
  • Root Bridge = Merupakan switch yang bertugas untuk menentukan link mana aktif dan tidak
  • Root Port = Merupakan port yang menghubungkan switch non RB menuju switch RB
  • Port Cost = Merupakan cost dari setiap port, semakin kecil cost maka port tsb menjadi root port
  • Designated Port = Merupakan port switch RB yang terhubung dengan root port di switch non RB
Didalam STP port memiliki 5 kondisi, diantaranya yaitu :
  • Blocked
  • Listening
  • Learning
  • Forwarding
  • Disable

TOPOLOGI


Kali ini saya menggunakan topologi seperti diatas, dengan menggunakan 4 buah switch 2960 24 port. Untuk mengetahui tahapan STP agar bisa berjalan dengan baik, berikut 4 tahapan dalam STP :

TAHAPAN 

Terdapat 4 langkah/tahapan untuk STP bisa berjalan dengan normal, yaitu :

1. Pemilihan Root Bridge (Master)
  • Caranya, setiap switch akan membandingkan Bridge ID masing-masing, yang terkecil akan dipilih menjadi Root Bridge. 
  • Bridge ID = Switch Priority + MAC Address.
  • Switch Priority by default 32768 (angkanya 0-65535, kelipatan 4096)
  • Untuk mengetahui switch mana yang
  • Untuk mengetahui Root bridge dari ke-4 switch diatas bisa menggunakan perintah "show spanning-tree" didalam priviledge mode. 
Switch0 bertindak sebagai Root Bridge


2. Tentukan Root Port (RP) di tiap Switch lain selain Root Bridge
  • Caranya, cari cost tiap-tiap interface Switch menuju Root Bridge. yang terkecil costnya menuju Root Bridge akan dipilih menjadi Root Port. Cost : 
  • 10 Mbps  = 100 
  • 100 Mbps = 19 
  • 1 Gbps   = 4 
  • 10 Gbps  = 2
  • Kalau sama, bandingkan Port ID, yang terkecil akan dipilih menjadi Root Port
  • Port ID = Port Priority + Port Number
  • Port Priority by default 128 (angkanya 0-255)
  • Untuk mengatahui Root Port dari setiap switch non RB bisa menggunakan perintah "show spanning-tree interface no_port
root port pada interface fa0/1 switch2

root port pada interface fa0/2 switch1

root port pada interface fa0/2 switch3


3. Tentukan Designated Port (DP)
  • Port di Root Bridge, seluruhnya adalah Designated Port.
  • Port yang berhadapan dengan Root Port adalah Designated Port.
  • Untuk mengetahui designated port pada switch RB dan non RB bisa menggunakan perintah "show spanning-tree"
designated port pada switch RB


4. Tentukan Non-Designated Port (NDP) atau disebut juga Alternate Port
  • Caranya, cek cost dari tiap-tiap port menuju Root Bridge. Yang lebih kecil akan menjadi Designated Port, yang lebih besar akan menjadi Non-Designated Port.
  • Jika costnya sama, bandingkan Bridge ID yang lebih kecil akan menjadi Designated Port, yang lebih besar akan menjadi Non-Designated Port.
  • Untuk melihat alternated port bisa menggunakan perintah "show spanning-tree interface no_port"
alternated port pada switch3 port fa0/1
  • Untuk mengetahui proses perpindahan status pada alternated port dari block menuju forwarding. Saya akan memutuskan hubungan antara switch1 dan switch3. Port fa0/1 pada switch3 yang menuju ke switch akan menjadi forwarding setelah mengetahui bahwa root port yang menuju root bridge telah down. 
port fa0/1 masih bloked

setelah mengetahui root port down, port fa0/1 berubah menjadi listening

Selang beberapa detik port fa0/1 berubah status menjadi learning

dan akhirnya fa0/1 menjadi sebuah root port dengan status forwarding
  • Estimasi waktu perubahan tersebut kurang lebih selama 50 detik. 
Demikian penjelasan saya tentang Spanning-Tree Protocol. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum WR WB

Refrensi :
  • Rene Monelar, How to Master CCNA
  • Sikandar, CCNA Notes

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Shell Prompt

[Lab 29] : Konfigurasi Basic NAT Overload (PAT)

Pengertian File dan Direktori pada Linux