[Lab 21] : Konfigurasi Basic OSPF Multi Area

Assalamualaikum WR WB

Selamat sore, kali ini saya akan meneruskan penerangan saya tentang konfigurasi OSPF. Setelah kemarin saya melakukan konfigurasi OSPF single area, kali ini saya akan mengkonfigurasikan OSPF dengan multi area. Konsep single dan multi area itu sendiri perbedaannya hanya pada penggunaan banyak area pada proses OSPF. Telah diketahui di threat saya yang kemarin di konfigurasi OSPF dengan area 0 saja. Sekarang saya akan mengkonfigurasikan OSPF dengan area 0 dan area 1. 

Topologi 


Pada topologi diatas saya menggunakan 3 buah router 2911, 3 buah switch 2960, dan 3 buah PC. Berikut pembagian IP address tiap router :

Router0 :
  • se0/0/0 : 10.10.10.1/24 area 0
  • gig0/0 : 192.168.1.1/24 area 0
  • loopback0 : 100.100.100.100/24
Router1 : 
  • se0/0/0 : 10.10.10.2/24 area 0
  • se0/0/1 : 11.11.11.1/24 area 1
  • gig0/0 : 192.168.2.1/24 area 0
  • loopback0 : 100.100.100.99/24
Router2 :
  • se0/0/0 : 11.11.11.2/24 area 1
  • gig0/0 : 192.168.3.1/24 area 1
  • loopback0 : 100.100.100.98/24
Konfigurasi 

Router0

IP Address :


OSPF :


Konfigurasi diatas menunjukan bahwa router0 menggunakan ospf dengan proses ID 10 dan Area ID 0. Nilai 0.0.0.0 menunjukan 255.255.255.255 dimana ospf hanya membaca 1 IP address yaitu 10.10.10.1 dan 192.168.1.1.

Router1 

IP Address :


OSPF :


Konfigurasi diatas menunjukan bahwa router0 menggunakan ospf dengan proses ID 10 dan Area ID 0 dan 1. Nilai 0.0.0.0 menunjukan 255.255.255.255 dimana ospf hanya membaca 1 IP address yaitu 10.10.10.2, 192.168.2.1, dan 11.11.11.1. Karena network 11.11.11.1 merupakan penghubung antara area 0 dan area 1 maka pada network tsb diberi area 1 agar area 0 dan 1 bisa terhubung satu sama lain.

Router2 

IP Address : 


OSPF :


Konfigurasi diatas menunjukan bahwa router0 menggunakan ospf dengan proses ID 10 dan Area ID 1. Nilai 0.0.0.0 menunjukan 255.255.255.255 dimana ospf hanya membaca 1 IP address yaitu 11.11.11.2 dan 192.168.3.1.

Verifikasi 

Dalam melakukan verifikasi dari konfigurasi OSPF bisa menggunakan beberapa perintah sebagai berikut :

Router0 

show ip route


Perintah diatas menunjukan bahwa rute untuk menuju 192.168.2.0/24, 192.168.3.0/24, dan 11.11.11.0/24 bisa via 10.10.10.2 yang ditunjukan dengan lable O (OSPF).

show ip protocol


Hal yang terpeting dari output diatas adalah kita bisa mengetahui proses ID dan area ID yang digunakan. Serta bisa mengetahui informasi network apa saja yang dimasukan kedalam routing proses. Serta informasi tentang router adjencency di routing information source. 

show ip ospf


Perintah show ip ospf juga berguna untuk memverifikasi konfigurasi. Sebagian besar output berada diluar dari lingkup CCNA, Terdapat beberapa informasi seperti Router ID, informasi area yang terkait, dan lain-lain.

show ip ospf interface



Dalam output dari perintah show ip ospf interface, Anda akan mendapatkan banyak informasi mengenai interface yang ikut berpartisipasi dalam routing OSPF serta segmen jaringan disetiap antarmuka yang terkait.

show ip ospf neighbor



Pada output diatas terlihat routerID dari router1 dimana router1 merupakan router tetangga dari router0. Perintah diatas bisa memperlihatkan prioritas, state, dead time, alamat IP, dan Interface.

show ip ospf database




Dari output diatas bisa terlihat 2 aspek mengenai area yang terhubung dengan router dan jumlah link yang bisa diketahui router dalam satu area.

Router 1

Untuk melihat verifikasi dari router1 bisa menggunakan perintah yang sama pada router0

Router 2

Untuk melihat verifikasi dari router1 bisa menggunakan perintah yang sama pada router0

Test Konektivitas PC Client

Setelah melakukan konfigurasi dan melakukan verifikasi, saatnya untuk melakukan test konektivitas antar 2 client yang berbeda network. Disini PC0 akan melakukan PING menuju PC1 dan PC2. 



Apabila terdapat balasan/reply dari PC1 dan PC2 maka konfigurasi OSPF telah berhasil dilakukan.

Penutup

Demikian penjelasan saya mengenai konfigurasi routing dinamik OSPF single area. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca semua. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. 

Wassalamualaikum WR WB

Refrensi :
  • Rene Monelar, How to Master CCNA
  • Sikandar, CCNA Notes

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Shell Prompt

[Lab 29] : Konfigurasi Basic NAT Overload (PAT)

Pengertian File dan Direktori pada Linux